TAHAPAN BERPIKIR
SECARA CERDAS
Assalamualaikum…
Biasanya dalam kehidupan sehari-hari
kita mendapat berita / khabar kadang ada yang tidak sesuai dengan pemikiran
kita selama ini ( bertentangan/berlawanan ). Terkadang sebagian orang
menganggap itu hanya angin lalu saja, tetapi sebagian orang juga menganggap itu
pelajaran bagi dirinya, karena menjadikan hikmah / pelajaran apapun yang ada
disekitar kita.
Lewat forum ini Ijinkanlah saya yang
sedikit ilmu ini ingin berbagi kepada saudara-saudaraku yang saya kasihi
tentang Tip/cara agar Kita dalam menentukan sikap tidak salah.
Dalam berpikir harus ada tahapan /
proses sbb :
1)
Menerima
informasi dari panca indera kita : melihat dan mendengar.
2)
Membandingkan
informasi yang kita terima dengan Data Base yang ada dipikiran kita selama ini.
Nah…. Disini
terjadi diskusi dalam pikiran kita… ( Lohhh…
informasi ini kok nggak sama ya dengan pelajaran yang kita terima waktu
dulu…? ) Akhirnya terjadi gejolak dalam
diri kita sendiri.
Contoh : Tentang
Golongan Darah, dulu golongan darah “O” itu bisa ke mana-mana, tapi sekarang
sama dokter ng bisa, harus ke “O” juga dan itupun Resume nya harus sama.
Pertanyaannya : Lho, kok bisa…? Padahal dari dulu golongan darah “O” itu ya
tetep “O” kan ng berubah-ubah, yach…. Itu karena perkembangan penelitian. Bener
juga Motto ini : Penemuan yang terakhir kali adalah yang paling canggih.
( Itu contoh
dari bidang kedokteran, apalagi contoh dari Ilmu-ilmu yang terkandung dalam Al
Qur’an, hhhmmm… banyak sekali Penemuan-2 Canggih, jadi bukan hanya seputar
Ibadah saja)
3)
Menganalisis
( membandingkan untuk mengambil sikap berikutnya).
Jika dalam diri
sendiri tidak mampu untuk mencari jalan keluarnya atau tidak mampu
menganalisakan tentang ilmu yang baru itu, seharusnya tanyakan kepada orang
yang faham tentang hal itu. Biasanya dalam sesi ini orang tidak suka berpikir,
males untuk mencari perbandingan, apalagi bertanya. Akhirnya yang terjadi, dia
langsung memutuskan sesuai dengan pikirannya selama ini yang belum tentu itu
benar. Karena banyak diantara kita secara tidak sengaja melakukan kesalahan.
4)
Memutuskan
Jika tahapan
yang ketiga telah ditempuh, maka seseorang akan bisa memutuskan dengan baik.
Jika Logis, Obyektif dan Rasional maka Lanjut. Akan tetapi jika kebalikannya
dalam artian hanya mengada-ada / mencari-cari
maka bisa ditinggalkan dan berpedoman kepada ilmu yang baru itu. Akan
tetapi jika sudah tau, kok…. Masih berpedoman kepada yang salah karena dari
dulunya, atau dari kecil atau bahkan kebanyakan orang memakai yang itu,
hhhhhmmmmm…. Terserahlah…… Karena tugas kita hanyalah menyampaikan, Mau dipakai
monggo…. Tidak ya monggooo…..
Jika tetap saja
masih ada perbedaan/perselisihan,
jawabannya cuman satu : Kembalikanlah kepada Hukum Alloh (AL QUR’AN).
Sebagai bahan
rujukan :
QS. 16 : 64 Dan
Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu
dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
QS. 42 : 10 Tentang
sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang
mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku
bertawakkal dan kepada-Nya-lah aku kembali.
QS. 42 : 48 Jika
mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka.
Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila
Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria
karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan
tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu
amat ingkar (kepada nikmat).
Mudah-mudahan yang sedikit ini, bisa
menjadikan kita manusia yang bijaksana dalam menentukan sikap.
Wassalamualaikum…
ASA
Semesta : Bersikap lemah lembutlah dalam
berdakwah. Maka disebabkan rahmat dari Alloh lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, & bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-2 yang bertawakal kepada Nya.
(QS. 3 : 159 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar